Transformasi Digital

Transformasi Digital: 3 Strategi Pasca Pandemi

Bagaimana kamu dapat membentuk strategi digital-first yang berkelanjutan untuk memuaskan konsumen setelah masa pandemi? Coba pertimbangkan beberapa strategi transformasi digital ini dan apakah sesuatu yang dapat menjadi investasi usaha kamu.

Banyak perusahaan Fortune 500 – sekitar 20% dari mereka – mungkin tidak dapat bertahan tahun ini, Forrester Research telah memprediksi. Saat perusahaan beralih ke pemulihan pasca pandemi, CIO yang cerdas memahami bahwa perusahaan mereka harus terus mempercepat inisiatif smart automation untuk berkembang di era digital-first yang baru.

Sebagian besar ingin tetap menjadi digital-first bahkan saat krisis mereda. Menurut laporan terbaru dari Statita, pengeluaran untuk teknologi dan layanan yang memungkinkan transformasi digital di seluruh dunia diperkirakan berjumlah $2,4 Triliun.

Tapi apa sekarang? Bagaimana cara mempertahankan momentum dan memastikan kamu memiliki strategi digital-first yang berkelanjutan untuk memenuhi harapan konsumen baru pasca pandemi? Perjalanan transformasi digital dimulai dengan mengutamakan kemana perusahaan akan berfokus dan berinvestasi untuk membangun fondasi digital-first kalian.

1. Mulai dari transformasi digital tingkat ‘perorangan’

2021 menghadirkan peluang bagi para pemimpin untuk memungkinkan transformasi bisnis yang berlangsung lama dan menanamkan budaya digital-first. Namun, perusahaan menghadapi tantangan untuk membekali pekerja dengan alat dan keterampilan yang mereka butuhkan untuk melakukan pekerjaan mereka di lingkungan digital-first. Sebanyak 30% pengalaman pekerja berakar pada teknologi dan bagaimana teknologi tersebut memungkinkan dan memberdayakan mereka, ungkap data dari Forrester.

Selain itu, jumlah pekerja remote diperkirakan akan meningkat sebesar 300% dari sebelum masa pandemi, yang berarti pemimpin harus menyadari tantangan remote working yang dihadapi oleh pekerja – Dari melakukan tugas manual berulang yang dapat mengurangi produktivitas hingga alur kerja buruk yang dapat membuat mereka frustasi.

Misalnya, pekerja tidak bisa begitu saja berjalan ke meja seseorang dan meminta mereka untuk menandatangani persetujuan, jadi penting untuk memikirkan kembali prosedur dan proses untuk kolaborasi dan alur kerja yang lebih baik, terutama untuk tenaga kerja yang tersebar.

Menerapkan alat kecerdasan digital seperti task mining dapat memungkinkan perusahaan untuk menyederhanakan operasi dengan cara mengidentifikasi proses terbaik dan kemudian menyebarkannya ke seluruh perusahaan. Hal ini dapat mengurangi pemborosan dan mengalokasikan sumber daya manusia secara lebih efisien, dan memungkinkan respons yang lebih cepat terhadap perubahan atau masalah. Pada akhirnya ini akan membantu kamu melihat dan memahami cara proses yang benar-benar bekerja dan sinkron dengan proses lainnya.

Penting juga bagi para pemimpin untuk memahami apa yang diinginkan pekerja. Menambah pengetahuan pekerja dengan asisten digital, chatbot, dan conversational AI yang akan mempercepat akses data ke pelanggan. Kemampuan untuk menyediakan teknologi kepada pekerja dengan data dan informasi yang mereka butuhkan akan membuat proses kerja mereka menjadi lebih mudah.

2. Fokus ke pengalaman konsumen

Banyak yang ingin berbicara mengenai teknologi terlebih dahulu, tapi sebenarnya ini tentang konsumen yang kamu coba untuk pengaruhi, dimulai dengan komitmen terhadap pengalaman mereka saat berinteraksi dengan perusahaan kalian. Kemajuan teknologi di dunia konsumen telah menetapkan standar dan pengalaman yang sama, pelanggan digital saat ini mengharapkan pengalaman yang konsisten ketika berinteraksi dengan segala penyedia layanan  termasuk layanan kesehatan, perusahaan asuransi, lembaga keuangan, dan penyedia layanan lainnya.

Menurut McKinsey & Co, lebih dari setengah interaksi pelanggan merupakan bagian dari perjalanan multi-platform, multi-event, yang mencerminkan bahwa perjalanan konsumen tidak sesederhana dulu. Mereka dapat terlebih dulu terlibat dengan perusahaan Anda melalui smartphone, memiliki pertanyaan awal yang dijawab oleh chatbot, dan menyelesaikan transaksi melalui email.

Memahami bagaimana cara konsumen kamu terlibat dan menyelesaikan transaksi dapat dicapai dengan process mining dan membuat proses kembar versi digital. Kamu bisa mengidentifikasi alur kerja dan mengetahui dimana kemacetan paling banyak terjadi, cara memperbaiki dan juga meningkatkannya serta menawarkan pemantauan berkelanjutan secara prediktif. Dengan memahami bagaimana proses pembelian bekerja, kamu akan lebih mampu merencanakan pengalaman konsumen dan menawarkan pengalaman yang lebih baik.

3. Berinvestasi terhadap edge computing

Menurut IDC, lebih dari 50% infrastruktur IT baru akan diterapkan di awal tahun 2023. Edge computing mendekatkan komputasi ke tempat data dihasilkan, seperti smartphone dan komputer, dan akan sangat penting untuk memenuhi harapan konsumen. Jaringan 5G dan perangkat IoT akan memiliki kekuatan untuk memproses kemampuan Artificial Intelligence dengan kecepatan kilat, serta menjalankan machine vision untuk memproses dokumen yang memungkinkan konsumen menyelesaikan lebih banyak transaksi self-service. Ini akan memungkinkan perusahaan untuk mengalihkan pengalaman dari form-driven (mengisi form) menjadi conversation-driven (melalui pembicaraan) dengan smartphone atau melalui chatbot interaktif. Bagaimanapun, milenial dan Gen Z berharap untuk terlibat dalam percakapan real-time.

Bagi kebanyakan orang, bagian yang sulit yaitu menemukan partner yang tepat untuk mengubah ide digital menjadi kenyataan. Partnership merupakan komponen terpenting untuk kesuksesan digital, jadi sangat penting bahwa kesesuaian tim adalah yang utama dan tujuan bisnis kamu harus dipertimbangkan dengan baik dan diselaraskan dengan calon mitra atau stakeholder.

Pilihlah mitra yang dapat membuat strategi perangkat hybrid yang memecahkan masalah spesifik kamu dan memanfaatkan teknologi jaman sekarang*,* mungkin termasuk platform tanpa kode atau kode rendah yang membantu mengurangi kompleksitas dan waktu yang diperlukan untuk menyebarkan. Perusahaan juga dapat mempertimbangkan untuk melakukan proyek skala kecil bersama-sama untuk menguji bagaimana hubungan kerja dapat berjalan.

Perusahaan F&B, banyak diantaranya telah bekerja sama dengan mitra layanan pengiriman seperti Go-Food atau GrabFood, menawarkan contoh yang baik tentang bagaimana bisnis mendapatkan manfaat dari digital-first. Contohnya Domino's Pizza yang awalnya perusahaan  berpindah menjadi perusahaan digital-first pertama dan pembangkit tenaga e-commerce yang produknya adalah pizza. Mereka beradaptasi dan menciptakan pengalaman digital secara mendalam dimana konsumen dapat mencari, memilih, mempersonalisasi, bertransaksi, dan memantau proses alur kerja secara real-time. Secara bersamaan, pekerja juga memiliki alat digital untuk memastikan kesesuaian pesanan dan kecepatan pengiriman.

Pada akhirnya, teknologi perlu ada pada setiap bagian bisnis Anda. Perbedaan antara berkembang dan gagal bagi banyak perusahaan akan menjadi kemampuan menerapkan teknologi untuk beradaptasi dengan perubahan baru. Perusahaan akan terus melihat perubahan harapan pekerja dan konsumen ke pengalaman yang lebih digital, sangat penting untuk mengubah operasi bisnis menggunakan platform digital terkemuka agar bisnis semakin gesit serta dapat mempertahankan keunggulan yang kompetitif.

Transformasi atau adaptasi digital akan terus berlangsung dan pada akhirnya 80-90% perusahaan akan menjadi digital-first. Belum telat lagi untuk mengganti proses bisnis kamu menjadi digital, apalagi untuk UMKM yang dapat beradaptasi lebih cepat. Karena itu juga, ada kemungkinan kamu sanggup untuk melawan perusahaan lebih besar.

Density telah berkerjasama dengan beberapa perusahaan untuk menluncurkan platform digital mereka. Kami mengutamakan platform no-code (tanpa coding) dan low-code (sedikit coding) agar bisa fokus ke strategi dan design yang lebih berdampak. Heluxbeds.com sekarang memiliki e-commerce sendiri dengan Shopify dan suprabaru.id mempunyai katalog interaktif dengan Webflow.

Jika kamu masih bingung, langsung booking konsultasi gratis dengan kami melalui di halaman ini.

Share This Article

Share to LinkedIn

Share to Facebook

Share to Twitter

Share to Whatsapp

More articles